Jumat, 29 Juni 2012

PROFIL

PROFIL


Selamat Datang di Blog Kami


Selamat datang di situs resmi SMK PGRI  Babat. Adanya situs ini kami harapkan dapat menjadi wahana informasi dan komunikasi bagi seluruh warga sekolah, alumni dan pihak dunia usaha dan industri serta masyarakat umum.

SMK PGRI  Babat merupakan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta terbesar di Kecamatan Babat yang berdiri sejak tahun 1993. Sekolah yang berbasis Teknologi dan Industri ini memiliki 2 Program Keahlian, yakni program keahlian Teknik Pemesinan, Teknik Mekanik Otomotif.  

Untuk menghasilkan tamatan yang profesional dan siap kerja, SMK PGRI Babat menerapkan Pembelajan Sistem Ganda (PSG) menggunakan Kurikulum Spektrum Keahlian. Setiap siswa yang menyelesaikan pendidikan di SMK PGRI Babat akan dibekali pengetahuan, keterampilan serta sikap yang mengacu pada standar kompetensi nasional sehingga mereka mampu bersaing dalam tingkat nasional maupun internasional.

Selamat bergabung di keluarga besar SMK PGRI Babat. Segala ide, saran dan kritik dari anda adalah inspirasi terbesar dari kami. Mari bersama-sama kita majukan dunia pendidikan di Indonesia dengan ikut berpartisi aktif dalam dunia pendidikan khususnya SMK PGRI Babat.

Jumat, 22 Juni 2012

SMK BISA !!!

Pendidikan, Lapangan kerja, pengangguran, adalah problem besar di Indonesia,  masih rendahnya mutu pendidikan ditambah susahnya mencari pekerjaan, kemiskinan, sedikitnya lowongan kerja yang tersedia, menjadi persoalan yang harus menjadi tugas pemerintah untuk mengambil langkah cepat untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai seperti SMK Bisa, SMK Mandiri, SMK yang lulusannya berkualitas dan siap kerja. Sekolah Menengah Kejuruan harus disiapkan untuk mengisi lowongan kerja tingkat menengah yang sudah tersedia, selain itu pemerintah harus juga mendorong terciptanya peluang kerja baru yang bisa menampung siswa lulusan SMK baik lewat program pegawai negeri, mendorong perusahaan baru, mendukung UKM, UMKM, melatih dan mendorong wirausaha baru, pabrik ramah lingkungan baru, Perusahaan Baru, kesempatan kerja baru.
SMK Bisa, Menciptakan Tenaga Kerja Siap Pakai

      Tidak mudah memang menyiapkan tenaga kerja siap pakai, siap kerja, namun upaya departemen pendidikan dalam hal ini Direktoran Pembinaan Pendidikan Kejuruan Direktorean Jenderal Menajemen Pendidikan dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (dit-PSMK)  bisa melakukan pembinaan untuk program SMK bisa menurut pengamatan saya adalah langkah tepat terutama terkait dengan banyaknya pengangguran elite, pengangguran dari Lulusan Perguruan Tinggi, pengangguran yang disebakan oleh banyaknya tenaga kerja lulusan perguruan tinggi yang ternyata tidak siap pakai.
         Program program SMK bisa harus benar benar bisa link dan match dengan kebutuhan pasar kerja, lebih lebih kalau juga bisa disiapkan untuk mendukung pasar kerja luar negeri yang terampil, bukan hanya sebagai pembantu rumah tangga PRT seperti TKI selama ini.
Persoalan Gengsi,  Harus Dirubah dengan Bangga SMK Bisa
        Saya senang ada orang sekelas  Tantowi Yahya sebagai Icon Iklan SMK Bisa, saya yakin iklan ini akan berhasil mendorong lulusan SMP tertarik melanjutkan ke  SMK. Terutama yang berasal dari daerah dimana orang tuanya tidak mampu untuk nantinya (setelah SMA) melanjutkan ke perguruan tinggi yang saat ini biayanya sangat tinggi itu.
       Dulu lulusan SMK masuk dalam golongan kelas 2, kalau tidak SMA tidak keren, nah dengan iklan di TV tentang SMK bisa diharapkan ada kebanggaan pada siswa SMK. Dengan modal kebanggaan biasanya diikuti dengan semangat keras selama pendidikan. Semangat kerja keras untuk mengikuti setiap belajaran yang diikuti tentu akan meningkatkan kualitas lulusan SMK.
Kompetensi Siswa SMK Bisa Bersaing Global
        Pemerintah akan terus meningkatkan pembinaan kompetensi siswa SMK berprestasi di tingkat nasional sehingga mampu mengharumkan nama bangsa dan bersaing di tingkat dunia.
Joko Sutrisno, Direktur Pembinaan SMK Depdiknas, di Jakarta, Rabu (2/7), mengatakan, dalam ASEAN Skill Competition yang sudah enam kali diikuti siswa SMK Indonesia, prestasi Indonesia terus meningkat. Bahkan, Indonesia mampu meraih pemenang juara satu.

SMK Plus adalah Solusi Untuk Mengentas Pengangguran
        Dalam rangka pelaksanaan pilar pembangunan di bidang pendidikan nasional untuk meningkatkan  akses dan pemerataan serta peningkatan mutu pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, melalui APBN tahun 2009 telah dialokasikan dana bantuan untuk:
  1. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMK;
  2. Pembangunan Workshop/ Laboratorium/ Perpustakaan SMK;
  3. Pengadaan Peralatan SMK Rintisan SSN;
  4. Pengadaan Peralatan SMK Pra-SSN.

SMK Gratis Setelah SD dah  SMP Gratis
       Anggaran pendidikan yang cukup tinggi yaitu 20 persen barangkali juga bisa digunakan untuk menjadikan SMK Gratis untuk rakyat yang tidak mampu menyekolahkan anaknya, sehingga tidak ada lagi yang tidak sekolah, Ini bagian dari mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus menyiapkan tenaga kerja siap pakai untuk mengurangi tingkat pengangguran yang semakin tinggi.
Menggerakan Sektor Real, Usaha Kecil dan Menengah
         Ekonomi kerakyatan, tidak lepas dari ekonomi sektor real, sektor yang langsung bisa menyentuh kebutuhan masyarakat banyak. Tidak bisa dipungkiri Usaha Kecil dan menengah UKM menjadi tulang punggung dalam stabilitas ekonomi Nasional.
Jerintan Pengusaha Kecil Yang Tidak Punya Jaminan
           Rasanya banyak orang seperti saya yang ingin berusaha tetapi tidak punya Jaminan untuk pinjam uang ke bank. Apakah saya yang tidak tahu informasi atau kuper, sehingga tidak tahu bagaimana meminjam uang untuk perluasan usaha. Selama ini jika saya butuh dana untuk berusaha saya pinjam dana dari Kartu Kredit yang bunganya tinggi itu. Tapi karena terpaksa maka hal ini sering dilakukan.
Setelah SMK Bisa berhasil tentu para pengusaha yang bisa menciptakan lapangan kerja juga harus didukung, baik dari segi penyiapan ifrastuktur, perijinan, insentif, managemen dan pendampingan serta penbinaan tentu juga dalam hal akses dana tanpa jaminan. Dana atau pinjaman bunga rendah menjadi dambaan bagi para pengusaha, terutama pengusaha kecil di desa-desa.
Pengusaha Pertanian, Pengusaha Perternakan, Perngusaha Perikanan dan pengusaha kecil yang lain harus difasilitasi untuk bergerak, pemerintah melalui program program pro rakyat yang sudah bekerja selama ini harus melanjutkan. Bukan Lanjutkan Pemerintah dalam berkuasa saja, tapi Lanjutkan dan tingkatkan program program pro Rakyat sampai ke pelosok Desa, bukan hanya di kota kota saja.

SMK KEREN DAN KREATIF

Pendidikan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akhir-akhir ini semakin menunjukkan prestasinya. Awalnya bermula dari pelopor SMK Negeri 2 Solo yang unjuk kebolehan dengan membuat  mobil. Tak lama kemudian banyak SMK lain yang mulai unjuk hasil karya. Menyikapi hal tersebut salah satu Kepala Sekolah SMK angkat bicara. Kepala sekolah SMK Negeri 27 Jakarta Timur, Sudiono Hadiprawiro mengatakan boomingnya siswa-siswi SMK pembuat kendaraan, harusnya tak hanya di bidang teknologi saja yang disoroti publik, tapi juga keahlian dibidang lain. Menurutnya, banyak SMK khususnya di wilayah Jakarta yang memiliki keterampilan dan berprestasi, namun kurang tersorot.
      Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang pendidikan, Musliar Kasim mengatakan memang sudah seharusnya tak hanya pelajar SMK pembuat mobil lain saja yang patut disoroti tapi juga keahlian siswa-siswi SMK dibidang lainnya. Sebab dalam pelajaran yang diajarkan di SMK memiliki 60 macam program studi dengan 121 keahlian yang sudah dilakukan. Karena itu, setiap SMK seharusnya mampu menunjukkan keahlian siswa-siswinya.
Tak dapat kita pungkiri, pelopor pembuat mobil nasional oleh SMK Negeri 2 Solo beberapa waktu lalu, membuat beberapa SMK berprestasi menampilkan hasilnya. Namun, Musliar mengatakan sebenarnya pembuat mobil nasional dibuat pertama kali juga dari siswa SMK Negeri 4 Jakarta.
“Ketika saya mengunjungi SMK 4, saya melihat siswa-siswa ini sudah dapat membuat mobil, bahkan mesin industri. Hanya saja waktu itu belum tersorot seperti SMK Negeri 2 ini,” jelas Wamendikbud, Musliar Kasim.
          Ia menambahkan saat ini beberapa pabrik industri di dalam negeri sudah tidak lagi mengimpor mesin, sebab lulusan siswa dari SMK sudah mempu membuat sendiri. Membanggakan, bukan? Kini pendidikan negara kita juga tak kalah dengan negara-negara tetangga lainnya.
Sederet prestasi yang dapat ditunjukkan oleh siswa-siswi SMK di Indonesia ini membuat kita bertanya, apakah mereka hanya untuk memenuhi tugas sekolah atau memang dipersiapkan sebagai pelajar yang siap untuk bekerja? Wamendikbud, Musliar Kasim menjelaskan tugas SMK tetaplah mendidik pelajar di sekolah. “Perlu diingat bahwa siswa SMK bukan dikhususkan untuk membuat mobil, tapi mereka disiapkan untuk bisa bekerja di industri. Karena itu perlu adanya hubungan kerjasama antara pihak industri dan SMK.” tambahnya.
       Seperti diketahui, pendirian SMK memang difokuskan untuk menyiapkan tenaga yang siap bekerja dengan memiliki keahlian khusus. Pasalnya, siswa-siswi SMK dibekali dengan 60 persen teori pelajaran, dan 40 persen pembekalan praktek di lapangan.
Tak hanya, SMK pembuat inovasi dibidang teknologi yang patut disoroti. SMK Negeri 27 juga memiliki prestasi yang membanggakan. Kepala Sekolah SMK Negeri 27, Sudiono Hadiprawiro mengatakan SMKN 27 memang lebih berfokus pada bidang industri pariwisata. “SMK kami berkonsentrasi pada 7 program keahlian seperti pattyseri, akomodasi perhotelan, jasa boga, busana, serta tata kecantikan kulit, tata kecantikan rambut.” jelasnya. SMKN 27 memang unggul dalam bidang kepariwisataan. Hal ini dibuktikan lewat lulusan siswa-siswinya yang kebanyakan berhasil bekerja di perhotelan luar negeri seperti negara Malaysia dan Singapura. Tak hanya itu, pelajar SMKN 27 juga mendapat kesempatan mengikuti unjuk kebolehan di London dalam studi tata boga.
Jadi, boleh dikatakan pelajar SMK kini tidak kalah lagi dengan lulusan bergelar Sarjana.
        Melihat prestasi pelajar SMK di Indonesia, pemerintah turut memberikan apresiasinya. Sebut saja pembuatan mobil para siswa SMK yang lalu. Menurut Wamendikbud, Musliar Kasim, saat ini sejumlah Kementerian telah menggodok peraturan izin agar buatan mobil anak bangsa ini bisa di patenkan sehingga layak diproduksi di dalam negeri. “Kita tinggal menunggu izin keluar dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan. Uji emisi mobil Esmka ini sudah layak kok.” katanya.
Selain itu, pemerintah juga memberikan sejumlah beasiswa untuk menyokong siswa-siswi SMK ini, khususnya bagi mereka yang berada dalam perekonomian kurang mampu. Musliar mengaku pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan beasiswa kepada setiap sekolah untuk menyokong para pelajar yang berprestasi. Ia berharap SMK-SMK yang ada saat ini dapat bekerjasama dengan pihak industri, agar para lulusan tersebut dapat disalurkan untuk langsung bekerja.